Rabu, 25 Juli 2007

Dubcity


SUZUKI SHOGUN' 03 PROBOLINGGO
Most Inovative DubStyler
Ada yang beda di motor Shogun Dub City satu ini. Teliti bagian striping pemisah warna Dub. Selain bentuknya nggak lazim, yaitu mengusung tema chequered flag alias bendera balap. Bagian ini dibuat timbul alias nggak cuman disaput airbrush namun dibikin biar bisa tiga dimensi saat diraba.

“Kita selalu bikin yang beda, nggak pengen dikembarin,“ antusias Ardiartho, empunya Shogi Dub warga Jl. Yudarso II no 82 Probolinggo ini. Bikinnya jelas kudu telaten. Bilangnya pakai bahan fiber tapi lebih banyak main dempul.

Sebelum ditanam dempul, permukaan diamplas kasar agar permukaan makin menggigit. Lantas kotak-kotak bendera dibikin satu-persatu mengikuti kontur striping Dub. Matrasnya bisa pakai fiber bentuk kotak yang ditempel. “Kalau cuman dengan bahan dempul, menggigitnya kurang kuat,“ alasannya lagi.

Agar permukaan makin halus, dempul fiber mesti diamplas lagi. Bikinnya nggak sampai seminggu pasti kelar.

Makin ngeDub dan meriah. Taburan biji berlian ditanam mengikuti lekukan striping. Pasangnya ngandalin bor kecil dan lem alteco. “Ini baru sekali ikut
‘fun games’ perang Dub City. Senang banget makin banyak kenalan,“ girang penyabet the most inovative Dub styler.




DressUp


Tongkrongan moge di luar sono tetap jadi langgangan inspirasi modilover kita saat memodif motor sportnya. Dan, Tigy, nampaknya tetap menjadi favorit buat dimogekan itu. “Abis, di sini nyari moge beneran mahalnya minta ampun. Solusinya, ya kudu memodifikasi aja. Sementara Honda Tigy kayaknya yang paling pas buat basisnya,” tutur Wandi yang asal Walahar Kosambi, Karawang.

Biar mirip moge beneran so pasti ia kudu berani mengaplikasi limbah moge buat menggantikan sejumlah komponen, terutama kaki-kaki. Yang mengerjakan proyek ini, Gondez Motor, yang juga bermarkas di Karawang.

Proses gawenya lumayan ribet banget, seperti kaki-kaki estede motor keluaran Honda tahun ‘96 kudu diamputasi total. Di depan, digantikan sokbreker Aprilia RS125 yang sudah bermodel up side down.

Buat ngimbangin, dipakailah pelek bertapak lebar meski bukan eks moge tapi pelek five spoke itu bisa dililiti ban Swallow ukuran 110”, juga dicangkoki piringan lebar yang dijepit kaliper Brembo.

Sedang di kaki belakang swing arm-nya memakai tubular arm ala Ducati yang memakai monosok. Swing arm itu dimatchingkan dengan arahan modifikasi yang lebih mendekati Ducati Monster yang memakai tubular frame. Rodanya, berkomposisi pelek Power dililit ban Dunlop ukuran 160.

“Mau make eks limbah, harganya mahal. Mendingan dicarikan yang mirip-mirip aja. Toh sepintas tak jauh beda,” alesan Gondez. Kesan motor gede juga begitu kental, saat rangka bawaan pabrik dibabat bagian tengahnya agar jubah baru berupa fairing dan tangki ala Ducati Monster dengan jok custom terpasang presisi. Rubahan headlamp R1 bersetang Aprillia dan footstep Yoshimura melengkapi geberan moge keluaran barudhak Karawang ini.

Extreme


Kegilaan Alfitrio Reza akan motor extreme tak berhenti juga. Pentolan dari klub Bikers Solo Community ini kembali kolaborasi dengan Lulux Modified guna membangun kembali Yamaha Jupiter-nya yang bolak-balik menjadi andalan cah - cah BSOC guna menyerbu kontes modif Otre.

“Kalo dulu belum full krom kali ini aku kembangkan jadi mojang flexy full krom,” corocos cowok bersapaan akrab Pelo ini. Sektor depan selalu jadi fokus Lulux Modified and the gank, untuk itu selonjor garpu depan Honda GL Pro dipotong yang disusul dengan aplikasi kaki depan cantilever bersokbeker BMX sebanyak empat biji.

Pengaspal sektor depan ini doi terapkan trend roda tronton dari tiga karet hitam Speed Owen 2.00-17 dicaplok pelek orsi orbitech berbekal dua belas laher 6301.
Pengaspal belakang donat juga diaplikasi pada kaki belakang, hanya saja di sektor ini pelek mobil 13” dililit Bridgestone 175/60/13 dicomot guna menyelaraskan kaki depan.

“Sistem penggerak udah nggak katro karena gunakan kolaborasi sistem V-Belt dari AC Mobil dan pulley kompresor,” imbuh doi. “Agar makin mantap saat diadu di arena kontes, dua model flexy moto bisa diterapkan secara bergantian,” tutup Pelo.